tentang POKERJINGGA

POKERJINGGA adalah Agen Poker Dan Domino Online Terpercaya no 1 di indonesia, 100% MEMBER vs MEMBER NO ROBOT dan tanpa ADMIN yang ikut bermain Ayoo segera bergabung bersama kami di POKERJINGGA Agen Poker Dan Domino Online Terpercaya ! Kami online 24 jam setiap hari non stop dengan CS yang super ramah dan berpengalaman
Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Friday, August 7, 2015

Membandingkan karier SBY & Mayor Agus Yudhoyono, siapa lebih hebat?


Poker Jingga - Tidak butuh waktu lama usai kembali dari Amerika Serikat, Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono langsung diangkat menjadi Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning. Batalyon ini merupakan salah pasukan elite di bawah kendali Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya.

Agus memang sukses menyusul karier emas sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai prajurit TNI Angkatan Darat. Setelah lulus dari Akademi Militer, mereka sama-sama berdinas sebagai prajurit Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dengan posisi sama, yakni Komandan Peleton atau Danton di pasukan lintas udara.

SBY ditempatkan di Batalyon Infanteri Lintas Udara 330/Tri Dharma di Cicalengka, Bandung pada 1974. Sedangkan Agus berada di bawah komando Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak yang bermarkas di Karawang, Jawa Barat di tahun 2002.

Setahun berikutnya, kemampuan berbahasa Inggris yang dimiliki SBY membuatnya dikirimkan untuk menjalani kursus Terjun Payung dan Ranger di Fort Benning, AS. Sekembalinya dari AS, dia langsung diangkat menjadi komandan peleton di bawah komando Yonif Linud 305/Tengkorang dalam operasi militer di Timor Timur pada 1976.

Usai penugasan di Timor Timur, SBY secara berurutan ditugasi sebagai Danton Mortar, staf operasi Brigade Linud, Danyon di Kostrad hingga dipanggil ke Jakarta untuk menjadi salah satu perwira di Markas Besar Angkatan Darat.

Pada 1982, SBY kembali dikirim untuk mengikuti kursus perwira di Fort Benning dan berlatih bersama Divisi Linud 82 di AS. Selama tiga tahun, dia bolak-balik keluar negeri untuk menambah wawasan dan ilmu perang. Setelah selesai, SBY lantas diangkat menjadi Danyon di Kodam IX/Udayana. Lalu menjadi tenaga pengajar di Sekolah Perwira AD (Seskoad).

SBY pernah dikirim sebagai kepala pengamat militer bersama Pasukan Perdamaian PBB di Bosnia pada 1995-96. Setelah kembali dari tugasnya, dia ditarik oleh Sutiyoso untuk menjadi salah satu perwira di Kodam Jata, sebelum diserahi jabatan menjadi Pangdam II/Sriwijaya hingga 2007.

Pada 1997, SBY diangkat menjadi kepala hubungan politik dan sosial. Di saat bersamaan, dia juga didapuk menjadi ketua Fraksi ABRI di DPR yang turut terlibat atas terpilihnya Soeharto menjadi Presiden RI ketujuh kalinya.

Bagaimana dengan Agus?

No comments:

Post a Comment